Monday 23 June 2014

Jikalau

Saya sedang membayangkan bagaimana kalau misalnya mesin waktu itu benar adanya, bukan sesuatu yang disimpan oleh Doraemon dalam lacinya, atau bukan cuma cerita dongeng penyesalan orang yg lebih tua dari kita. Bagaimana kalau misalnya mesin waktu memang benar adanya, saya rasa banyak orang yang akan bekerja keras, sangat keras, untuk membeli atau mungkin menyewanya.

Beberapa hari yang lalu saya menonton film X-Men : Days of Future Past, bagaimana satu peristiwa dapat merubah puluhan tahun ke depan, bagaimana dalam 1 peristiwa bisa merubah jalan hidup masa depan. Andai memang mesin waktu itu benar adanya, dan andai kamu diberi kesempatan dalam hidupmu apa 1 peristiwa yang sangat ingin kamu rubah?

Andai kesempatan itu memang ada, saya ingin menemui diri saya sendiri ketika masih berusia sekitar 8-9 tahun. Saya akan pergi ke sekolah SD saya, yg kotor karena kalau tanahnya kena hujan akan menjadi genangan lumpur, menengoknya dari jendela kelas, saya pastikan menangis haru melihat senyum kita sendiri yang masih kecil lugu. Ketika jam istirahat saya akan menemuinya karena dia pasti sedang menggambar di buku tulis yang padahal oleh ibuk selalu dilarang, saya akan berkenalan dengannya dan dia pasti sudah paham serta percaya saya adalah dia yang datang dari masa depan. Karena dari kecil saya sudah percaya bahwa disana ada sebuah masa depan akibat dongeng indah Akira Toriyama dalam Dragon Ball Z, dia pasti paham hal ini.

"Hey anak kecil, banyaklah bermain dg teman-temanmu di luar sana, jangan terus diam menyendiri di kelas dan menggambar. Bermainlah seperti temanmu, bermain sesukamu tanpa pernah takut menang atau kalah. Jangan suka menunda waktu untuk mengerjakan PR, karena itu tugas dan kewajibanmu, jangan suka malas boy!! :)"

Saya akan mengelus kepala yang masih polos dan rambut belah tengah. Menatap matanya dg bulu mata melengkung dan tahi lalat di dahi-nya yang khas, yang pasti saya akan melakukan toss dengannya. High five, kiddo!! 
Ya, andai saja mesin itu benar adanya. Mungkin tidak akan pernah ada motivator yang bilang, "penyesalan selalu datang terakhir"

Sayangnya, sampai sekarang apa yang diceritakan Akira Toriyama adalah sebuah dongeng. Dan saya tidak akan menggugatnya, apa yang menjadi cerita hari nanti biarlah menjadi nanti, syukuri saja dengan apa yang telah kita lakukan hari ini.

Tertulis ataupun belum, masa depan adalah sebuah rahasia yang saya nantikan kejutannya. My Fate, I Decide!!

5 comments:

  1. Kalo aku bisa ke masa itu, dan menemuimu, aku akan menepuk pundakmu Mas, lalu bilang:

    "Hey, rambut belah tengahmu itu mbok diganti belah yang lain. Belah pinggir ato belah duren gitu."

    ReplyDelete
  2. Suwun mas yo! *sisiran ala chow yun fat*

    ReplyDelete
  3. suka banget bagian "Andai memang mesin waktu itu benar adanya, dan andai kamu diberi kesempatan dalam hidupmu apa 1 peristiwa yang sangat ingin kamu rubah?

    Andai kesempatan itu memang ada, saya ingin menemui diri saya sendiri ketika masih berusia sekitar 8-9 tahun. Saya akan pergi ke sekolah SD saya, yg kotor karena kalau tanahnya kena hujan akan menjadi genangan lumpur, menengoknya dari jendela kelas, saya pastikan menangis haru melihat senyum kita sendiri yang masih kecil lugu. Ketika jam istirahat saya akan menemuinya karena dia pasti sedang menggambar di buku tulis yang padahal oleh ibuk selalu dilarang, saya akan berkenalan dengannya dan dia pasti sudah paham serta percaya saya adalah dia yang datang dari masa depan."

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga merinding waktu nulis itu. Apalagi pas High Five... Haha
      Makasih komennya :)

      Delete
    2. Sampe merinding gitu ya nulisnya, aku bacanya jg sampe kejang :))

      Delete